Kamis, 02 Mei 2013

GENERATOR


Generator
Generator adalah suatu alat/ system yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah tergantung pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering disebut juga generator sinkron . Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik. Konstruksi generator sinkron terdiri dari  Stator dan Rotor. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak
Stator
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Rangka Stator, Inti Stator dan belitan-belitan Stator (belitan jangkar).
Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua bagian-bagian generator. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin generator terhadap getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetic atau besi lunak disusun berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat terbnentuknya fluks magnet. Sedangkan belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam alur-alur, belitan stator berfungsi tempat terbentuknya gaya gerak listrik.
Rotor
Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua jenis yaitu :
Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-generator kecepatan rendah dan menengah .
Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-generator turbo atau generator kecepatan tinggi.
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah untuk menghasilkan fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor melalui sebuah cincin. Jadi jika rotor berputar maka fluks magnet yang timbul akibat arus searah tersebut akan memotong konduktor dari stator yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Belitan searah pada struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar melalui slipring atau brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Banyaknya slipring ada dua buah dan pada tiap-tiap slipring dapat menggeser brostel yang masing-masing merupakan positip dan negatip guna penguatan ke lilitan medan pada rotor. Slipring terbuat dari besi baja, kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Untuk membangkitkan arus searah dibutuhkan sebuah system penguat atau Exiter, suplai diperoleh dari pembangkit itu sendiri kemudian disearahkan seterusnya dikembalikan ke rotor melalui slipring.
Pengertian Generator , Stator dan Rotor
http://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik

TRANSFORMATOR


Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio dan video, untuk berbagai keperluan. Dalam setiap peralatan yang dibuat dari rangkaian elektronika selalu menggunakan trafo atau transformator.  Yang dimaksud dengan trafo ini adalah alat yang berbentuk gulungan kawat yang ber – fungsi untuk memindahkan tenaga dari input ke output.
Trafo yang dipergunakan dalam rangkaian elektronika berbeda fungsi – nya dengan trafo yang dipergunakan untuk teknik listrik.  Pada trafo untuk keperluan rangkaian elektronika biasanya berbentuk kecil dan dengan arus yang kecil pula, baik untuk trafo input maupun trafo outputnya.
Sedangkan kalau pada teknik listrik, meskipun bentuknya hampir sama, namun berbeda fungsi, dalam arti memiliki tegangan arus yang tinggi.  Tetapi dalam bentuk skemanya sama saja, baik untuk trafo arus tinggi, arus rendah, arus sedang, trafo step down.
Lambang untuk trafo dalam skema biasa disingkat Tr atau OT yang berarti output trafo dan IT berarti input trafo.  Jenis komponen ini bermacam-macam.  Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa jenis :
Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC.
Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio penerima.
Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau audio visual.
Demikianlah ulasan singkat mengenai fungsi trafo (transformator) kali ini.  Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.


FUNGSI RELAY PADA SISTEM KELISTRIKAN MOBIL


Tahu kenapa sein motor dan mobil kita berbunyi ‘tek tek tek’? Kok bisa ya ada pompa air otomatis? Itu semua adalah aplikasi dari relay. Sudah tahu apa itu relay? Bagaimana cara menggunakan relay?
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar  tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi “magnet buatan” yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.
Berikut ini penjelasan dari gambar di atas:
Amarture, merupakan tuas logam yang bisa naik turun. Tuas akan turun jika tertarik oleh magnet   ferromagnetik (elektromagnetik) dan akan kembali naik jika sifat kemagnetan ferromagnetik sudah hilang.
Spring, pegas (atau per) berfungsi sebagai penarik tuas. Ketika sifat kemagnetan ferromagnetik hilang, maka spring berfungsi untuk menarik tuas ke atas.
  • Shading Coil, ini untuk pengaman arus AC dari listrik PLN yang tersambung dari C (Contact).
  • NC Contact, NC singkatan dari Normally Close. Kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF.
  • NO Contact, NO singkatan dari Normally Open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON.
  • Electromagnet, kabel lilitan yang membelit logam ferromagnetik. Berfungsi sebagai magnet buatan yang sifatya sementara. Menjadi logam magnet ketika lilitan dialiri arus listrik, dan menjadi logam biasa ketika arus listrik diputus.
  • Aplikasi Rangkaian Pemicu Relay, ini adalah rangkaian / alat yang akan memicu relay untuk menjadi ON ketika sesuai situasi / kondisi tertentu. Rangkaian pemicu ini biasanya memiliki sensor atau rangkaian timer (memanfaatkan ‘time delay‘). Rangkaian yang menggunakan sensor misalnya sensor suhu, sensor air, sensor cahaya, sensor arus, dll. Sedangkan rangkain timer misalnya timer pada mesin cuci, timer tv, dll.
  1. Sebenarnya aplikasi relay banyak sekali. Dari mobil-mobilan, kulkas, lampu sein motor dan mobil, pompa air otomatis, hingga peralatan pada pesat terbang. Dari relay yang jenisnya kecil hingga yang mempunyai daya besar. Dari relai DC 5 volt, 12 volt hingga yang bervoltase tinggi. Keuntungan kita dalam menggunakan relay:
1. Kita bisa membuat rangkaian otomatis penyambung/pemutus (switch) tegangan  AC dan DC
2. Relay bisa digunakan pada switch tegangan tinggi
3. Relay juga menjadi solusi pada switch dengan arus yang besar
4. Bisa melakukan swith pada banyak kontak dalam waktu yang bersamaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Histeresis#Rangkaian_Elektronik

MOTOR 3 FASA

Jika tegangan tiga phasa dihubungkan dengan ketiga liltan stator yang terhubung bintang atau segi tiga, maka arus yang mengalir pada ketiga lilitan stator akan menimbulkan Medan putar dengan kecepatan sinkron (ns) yang besarnya dipengaruhi oleh frekuensi jaringan (f) dan jumlah pasang kutub (P). Medan putar stator (fluk magnet stator) ini akan memotong batang-batang kunduktor rotor sehingga timbul GGL induksi pada setiap batang penghantar yang menyebabkan mengalirnya arus rotor.
Cara kerja motor listrik 3 fasa : Gambar disamping kiri memperlihatkan rotor sangkar motor induksi yang terdiri dari batang penghantar tembaga yang di tempatkan di dalam alur alur pada inti rotor yang di susun sedemikian rupa sehingga berbentuk sangkar yang disebut dengan rotor sangkar. Semua batang konduktor rotor terhubung singkat satu sama lain pada kedua ujungnya oleh dua gelang pengikat. Dengan adanya tegangan induksi pada setiap batang konduktor rotor yang terhubung singkat satu sama lain pada kedua ujungnya maka pada setiap batang konduktor rotor akan terinduksi dan akan mengalir arus listrik yang menyebabkan timbulnya gaya putar (torsi) pada rotor
sehingga rotor berputar
Cara kerja motor listrik 3 fasa :  Perputaran medan putar stator yang memotong (melalui) batang-batang penghantar rotor sehingga setiap batang penghantar akan timbul Gaya Gerak Listrik (GGL) rotor. Agar pemotongan medan putar stator terhadap batang penghantar konduktor rotor tetap terjadi maka kecepatan batang-batang penghantar konduktor rotor harus lebih lambat dari kecepatan medan putar stator. Saya rasa cukup pembahasannya tentang Cara kerja motor listrik 3 fasa, walapun singkat mudah-mudahan bermanfaat buat sobat-sobat yang butuh informasi tersebut. Sobat juga bisa cek pada postingan yang lainnya pada sidebar sebelah kanan..
http://www.forumsains.com/teknik-elektro/motor-3-phase-dipakai-di-tegangan-rumah-1-phase-220-volt-daya-7700an/

TRANSISTOR MOSFET

                Mirip seperti JFET, transistor MOSFET (Metal oxide FET) memiliki drain, source dan gate. Namun perbedaannya gate terisolasi oleh suatu bahan oksida. Gate sendiri terbuat dari bahan metal seperti aluminium. Oleh karena itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. Karena gate yang terisolasi, sering jenis transistor ini disebut juga IGFET yaitu insulated-gate FET. Ada dua jenis MOSFET, yang pertama jenis depletion-mode dan yang kedua jenis enhancement-mode.
                 Jenis MOSFET yang kedua adalah komponen utama dari gerbang logika dalam bentuk IC (integrated circuit), uC (micro controller) dan uP (micro processor) yang tidak lain adalah komponen utama dari komputer modern saat ini. MOSFET Depletion-mode Gambar berikut menunjukkan struktur dari transistor jenis ini. Pada sebuah kanal semikonduktor tipe n terdapat semikonduktor tipe p dengan menyisakan sedikit celah.
                 Dengan demikian diharapkan elektron akan mengalir dari source menuju drain melalui celah sempit ini. Gate terbuat dari metal (seperti aluminium) dan terisolasi oleh bahan oksida tipis SiO2 yang tidak lain adalah kaca. struktur MOSFET depletion-mode Semikonduktor tipe p di sini disebut subtrat p dan biasanya dihubung singkat dengan source. Ingat seperti pada transistor JFET lapisan deplesi mulai membuka jika VGS = 0. Dengan menghubung singkat subtrat p dengan source diharapkan ketebalan lapisan deplesi yang terbentuk antara subtrat dengan kanal adalah maksimum. Sehingga ketebalan lapisan deplesi selanjutnya hanya akan ditentukan oleh tegangan gate terhadap source.





                Pada gambar, lapisan deplesi yang dimaksud ditunjukkan pada daerah yang berwarna kuning. Semakin negatif tegangan gate terhadap source, akan semakin kecil arus drain yang bisa lewat atau bahkan menjadi 0 pada tegangan negatif tertentu. Karena lapisan deplesi telah menutup kanal. Selanjutnya jika tegangan gate dinaikkan sama dengan tegangan source, arus akan mengalir. Karena lapisan deplesi muali membuka. Sampai di sini prinsip kerja transistor MOSFET depletion-mode tidak berbeda dengan transistor JFET. Karena gate yang terisolasi, tegangan kerja VGS boleh positif. Jika VGS semakin positif, arus elektron yang mengalir dapat semakin besar. Di sini letak perbedaannya dengan JFET, transistor MOSFET depletion-mode bisa bekerja sampai tegangan gate positif.
http://duniaelektro.com/index.php/transistor-fet-mosfet-c-29